ringkasan tentang daun


DAUN




Definisi Daun

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang paling penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
(Tjitrosoepomo, 2009)
Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis.

 Fungsi Daun

Daun memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :
  1. Pengolahan zat (asimilasi)
Zat-zat  yang diserap oleh akar dri tanah dibawa ke daun dan di daun mengalami pengolahan menjadi zat organik yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
  1. Tempat terjadinya fotosintesis
Umumnya pada tumbuhan dikotil terjadinya fotosintesis dijaringan parenkim palisade . Sedangkan tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
  1. Tempat terjadinya respirasi
Di dalam daun terdapat stomata yang berguna sebagai organ respirasi.
  1. Tempat terjadinya transpirasi
  2. Tempat terjadinya Gutasi
3.      Alat Perkembangbiakan secara Vegetatif
(Tjitrosoepomo, 2009)

 Macam-Macam Morfolgi Daun
  1. a.      Ujung daun (Apex Folli)
  • Runcing (Acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (<90˚).
Contoh : ujung daun Oleander (Nerium oleander L.)
  • Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung yang runcing tetapi titik pertemuan keduanya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing.
Contoh : Ujung daun Sirsat (Annona Muricata L.)
  • Tumpul (Obsutus), Tepi daunnya yang semula masih agak jauh dan ibu tulang cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga membentuk sudut yang tumpul (>90˚).
Contoh : ujung daun Sawo Kecik (Manilkara kauli)
  • Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tak bersudut sama sekali, hingga ujung daun membentuk semacam suatu busur.
Contoh : ujung daun Kaki Kuda (Centella asiatica)
  • Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata, misalnya ujung anak daun semanggi (Marsika crenata Presl.)
  • Terbelah (Retusus), ujung daun justru seperti terbelah dua, memperlihatkan lekukan, kadang-kadang terlihat. Misalnya ujung daun Nenas Sebrang (Agave sp.)
  1. b.      Pangkal Daun
  • Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll.
  • Meruncing (acuminatus), biasanya pada daun abngun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip.
  • Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, jorong.
  • Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, bulat telur.
  • Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segtiga, delta, tombak.
  • Berlekuk (emarginatus), Pada daun-daun bagian jantung, ginjal, anak panah.
  1. c.       Tepi Daun (Margo foili)
  • Bergerigi (serratus), yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya.
Contoh : daun lantana (Lantana camara L.)
  • Bergerigi ganda (biserratus), yaitu tepi daun seperti di atas, tetapi angulusnya cukup besar dan tepinya bergirigi lagi.
  • Bergigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip.
Contoh : daun beluntas (Pluchea indica Less)
  • Beringgit (crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul.
  • Contoh : daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.)
  1. d.      Daging Daun
  • Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya daun paku selaput (Hymenophyllum austral willd)
  • Seperti Kertas (Papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L.)
  • Tipis lunak (herbaceous), misalnya daun selada air (Nasturtium officinale R. Br.)
  • Seperti perkamen (perkamenteus), tipis tetapi cukup kaku, misalnya daun kelapa (Cocos nucifera L.)
  • Seperti Kulit/Belulang (coriaceus), yaitu jika helaian daun tebal dan kaku, misalnya daun nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)
  • Berdaging (carnosus), yaitu jika tebal dan berair, misalnya daun lidah buaya (Aloe sp.)
  1. e.       Permukaan Daun
  • Licin (leavis), dapat terlihat :
    • Mengkilat (nitidus), sisi atas daun kopi (Coffea robusa Lindl.)
    • Suram (opacus), Daun ketela rambat (Ipomea batatas Poir)
    • Berselaput lilin (pruinosus), sisi bawah daun pisang (Musa paradisiacal L.)
    • Gundul (glaber), misalnya daun jambu air (Eugenia aqua Burm.)
    • Kasap (scaber), misalnya daun jati (Tectona grandis L.)
    • Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkerut, tetapi kerutannya lebih besar, misalnya daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
    • Berbulu (pilosus), jika bulu halus dan panjang jarang-jarang, misalnya daun tembakau (Nicotina tabacum)
    • Berbulu halus dan rapat (villocus), berulu sedemikian rupa sehingga jika diraba terasa seperti laken atau beludru.
    • Berbulu kasar (hispidus), jika rambut kaku dan jika diraba terasa kasar, misalnya daun gadung (Discorea hispida)
    • Bersisik (Lepidus), seperti misalnya sisi bawah daun durian (Durio zibethinus)
(a,b,c,d,e Tjitrosoepomo, 2009)
1 f Struktur tulang daun:
1.      Sejajar
2.      Menyirip
3.      Melengkung
4.      Menjari
1 g Bentuk daun:
·         Bulat
·         Perisai
·         Jorong
·         Memanjang
·         Lanset
2.4 Alat-Alat tambahan pada daun
  • Daun Penumpu (Stipula), biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil, yang terdapat dekat dengan pangkal tangkai daun dan pada umumnya berguina untuk melindungi kuncup yang masih muda.
Contoh : kapri (Pisum sativum L.)
  • Selaput Bumbung (ochnea) alat ini berupa selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas bentang. Selaput bumbung dianggap sebagai daun penumpu yang kedua.
  • Lidah-Lidah (ligula), suatu selaput kecilyang biasanya terdapat pada batasan antara upih dan helaian daun pada rumput (Gramineae). Alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak daun antara  batang dan upih daun.
Contoh : Rumput (Gramineae)
2.5 Macam Modifikasi Pada Daun
Daun dapat mengalami modifikasi membentuk piala, menggumbung, atau perngkap serangga lainnya yang berfungsi dalam absrobsi dan nutrisi tambahan. Selanjutnya ada juga alat tambahan berupa trikoma/ emergensia, merupakan epidermis dan jaringan dibawahnya.
Duri trikoma letaknya tersebar rak teratur dan mudah dilepas. Selain itu ada juga modifikasi daun yang lainnya yaitu tunas adventif, merupakan tunas yang muncul bukan dari ujung batang atau pada ketiak daun, melainkan dari bagian tubuh tumbuhan lainnya, misalnya pada daun cocor bebek.
Macam-macam modifikasi daun :
  1. Sulur (Ubi jalar dan Markisa)
  2. Umbi Lapis (Bawang)
  3. Piala (Kantong Semar)
  4. Duri Daun (Kaktus)
(Tjitrosoepomo, 2009)
2.6 Macam-Macam Bilangan Filotaksis Daun
  • Sudut Divergensi
Pecahan  menunjukan jarak antar sudut dua daun berturut-turut, apabila diproyeksikan pada bidang datar maka jaraknya tetap dan besarnya.
(Tjitrosoepomo, 1986)
  • Deret Fibbonacci
Tumbuhan dengan tata letak daun tersebar sesuai dengan pecahan , macam-macamnya adalah pecahan , dst.
Angka tersebut menunjukkan sifat tiap suku dibelakang suku kedua merupakan suatu pecahan, yang pembilangnya dapat diperoleh dengan menjumlah kedua pembilang dua suku didepannya demikian pula penyebutnya.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Post a Comment