Hama dan Penyakit Tanaman Pepaya

PENYAKIT TANAMAN PEPAYA

Layu Bakteri

Serangannya disebabkan oleh bakteri, daun pepaya terserang terkulai lemas lalu gugur, pucuk tanaman pepaya membusuk dan terus menjalar ke bawah sampai akhirnya seluruh tanaman pepaya membusuk. Pengendaliannya dengan membongkar tanaman pepaya sakit sampai ke akar-akarnya, serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktifkasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin.
Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah setiap 1 bulan sekali, contoh wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai anjuran pada kemasan.

Busuk Phytopthora

Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman pepaya. Pangkal batang terserang membusuk kemudian terkulai, serangan serius menyebabkan tanaman pepaya layu. Daun pepaya terserang seperti tersiram air panas, layu, menguning dan menggantung di sekitar batang sebelum akhirnya rontok. Akar lateral membusuk, membentuk massa spora berwarna coklat tua, lunak serta berbau tidak enak. Pada buah serangan dimulai dari tangkai buah pepaya, buah diselimuti miselium cendawan berwarna putih, akhirnya buah pepaya mengeriput berwarna hitam. Pengendaliannya dengan sanitasi kebun, membongkar tanaman pepaya terserang sampai ke akar-akarnya, serta memusnahkan buah pepaya terserang. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah tembaga, mankozeb, propineb, ziram,  atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai anjuran pada kemasan.

Antraknosa

Serangan antraknosa pada buah pepaya muda berbentuk luka kecil ditandai adanya getah yang keluar dan mengental, pada buah pepaya menjelang masak ditandai bulatan-bulatan kecil berwarna gelap, saat buah pepaya mulai masak bulatan semakin membesar berlekuk berwarna cokelat tua, disini cendawan akan membentuk massa spora. Pengendaliannya dengan sanitasi kebun, serta memusnahkan buah pepaya terserang. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

Virus

Gejala serangan virus umumnya ditandai dengan pertumbuhan tanaman pepaya mengerdil, daun mengeriting, terdapat bercak kuning kebasah-basahan dengan sisi daun bergaris-garis tidak teratur (mosaik). Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit virus ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya adalah thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama pada saat pemangkasan. Beberapa upaya penanganan virus antara lain : membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman pepaya terserang virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman pepaya.


Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Pepaya

Penyemprotan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan, jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut. Tanaman pepaya merupakan tanaman tahan terhadap serangan hama penyakit, sehingga penyemprotan dapat dilakukan 1 minggu sekali atau sesuai kebutuhan. Jadi penggunaan pestisida dapat dihemat.



sumber : 

PETUNJUK PRAKTIS BUDIDAYA PERTANIAN

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Post a Comment