( Citrus sp. )
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan
yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali
jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di
Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada
di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk
manis dan keprok dari Amerika dan Itali.
Prospek
agribisnis jeruk di Indonesia cukup bagus karena potensi lahan produksi
yang luas. Melalui program peningkatan kualitas sumberdaya petani serta
didukung dengan hasil inovasi teknologi pemupukan, pengelolaan hama dan
penyakit terpadu, serta sistem budidaya lainnya diharapkan mampu
meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi jeruk.
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L), jeruk manis (C. auranticum L. Dan C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.), jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C. hystix ABC).
Manfaat Tanaman Jeruk
- Manfaat tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan vitamin C yang tinggi.
- Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai untuk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan untuk campuran kue.
- Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan penyembuh radang mata.
Sentra Penanaman Jeruk
Sentra
jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu
(Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi
Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara).
Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration),
beberapa sentra penanaman mengalami penurunan produksi yang diperparah
lagi oleh sistem monopoli tata niaga jeruk yang saat ini tidak berlaku
lagi.
Syarat Pertumbuhan
Iklim
Tanaman
jeruk memerlukan 6-9 bulan basah (musim hujan), curah hujan 1000-2000
mm/th merata sepanjang tahun, air yang cukup terutama di bulan
Juli-Agustus. Temperatur optimal antara 25-30 °C dan kelembaban optimum
sekitar 70-80%. Kecepatan angin lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga
dan buah. Ketinggian optimum antara 1-1200 m dpl. Jeruk tidak menyukai
tempat yang terlindung dari sinar matahari. Jenis tanah Andosol dan
Latosol sangat cocok, derajat keasaman tanah (pH tanah) adalah 5,5-6,5 .
Air tanah optimal pada kedalaman 150-200 cm di bawah permukaan tanah.
Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk
menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%. Tanaman
jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan
sekitar 300. Ketinggian tempat penanaman jeruk sangat bervariasi,
tergantung pada spesies yang akan ditanam. Jenis Keprok Madura, Keprok
Tejakula: 1–900 m dpl. Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m
dpl. Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl. Jenis Siem:
1–700 m dpl. Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl. Jenis Purut: 1–400 m dpl.
Pembibitan
Teknik generatif
Biji diambil dari buah dengan cara memeras buah yang telah dipotong kemudian dianginkan di tempat yang tidak terkena sinar selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Media semai dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1).
- Teknik Vegetatif
Metode yang lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yang biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
Pedoman Budidaya
Persiapan Lahan
Lubang
tanam hanya dibuat pada tanah yang belum diolah dan dibuat 2 minggu
sebelum tanam. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan
atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan 20
kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat
asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika
jeruk ditanam di tanah sawah.
Teknik Penanaman
Bibit
jeruk dapat ditanam setelah memiliki 6-8 helai daun pada musim hujan
atau musim kemarau jika tersedia air untuk menyirami, tetapi sebaiknya
ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
1) Pengurangan daun dan cabang yang berlebihan.
2) Pengurangan akar.
3) Pengaturan posisi akar agar jangan ada yang terlipat.
Setelah
bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa
atau daun-daun yang bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa
sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang untuk menghindari kebusukan
batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat
ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling
menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah
yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.
2) Penyiangan
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya biasanya dilakukan pada saat pemupukan.
3) Pembubunan
Jika
ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di
sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika
pangkal akar sudah mulai terlihat.
4) Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan
cabang
yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari
tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang
kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap
cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan
ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya
celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yang
sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
5) Pemupukan
Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:
a) 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; Pupuk kandang=20 kg/tan.
b) 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; Pupuk kandang=40 kg/tan.
c) 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; Pupuk kandang=60 kg/tan.
d) 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; Pupuk kandang=80 kg/tan.
e) 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100;
Pupuk kandang=100 kg/tan.
f) 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120;
Pupuk kandang=120 kg/tan.
g) 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140;
Pupuk kandang=140 kg/tan.;
h) 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160;
Pupuk kandang=160 kg/tan.
i) 8 bulan: Urea 1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200;
Pupuk kandang=200 kg/tan.
6) Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman
jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali
dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di
sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
7) Penjarangan Buah
Pada
tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan
supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas
buah terjaga. Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak
terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di
dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu
tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.
PANEN
Ciri dan Umur Panen
Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya.
Cara Panen
Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas.
Perkiraan Produksi
Rata-rata
tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang
sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1
ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yang dapat mencapai
40 ton/ha.
PASCAPANEN
Pengumpulan
Di
kebun, buah dikumpulkan di tempat yang teduh dan bersih. Pisahkan buah
yang mutunya rendah, memar dan buang buah yang rusak. Sortasi dilakukan
berdasarkan diameter dan berat buah yang biasanya terdiri atas 4 kelas.
Kelas A adalah buah dengan diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D
memiliki diameter dan berat terkecil.
Penyortiran dan Penggolongan
Setelah
buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan
dari buah yang busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dengan
ukuran dan jenisnya.
Penyimpanan
Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yang sehat dan bersih dengan temperatur ruangan 8-100C.
Pengemasan
0 komentar:
Post a Comment