Peneliti Kembangkan Tools CAD
Sistem Rekayasa RNA
Dikarenakan sistem biologis yang menunjukkan kompleksitas
fungsional di berbagai skala, maka timbul sebuah pertanyaan besar yaitu apakah
ada alat yang mampu untuk mendesain secara efektif dan dapat meningkatkan
ukuran dan kompleksitas sistem mikroba untuk memenuhi kebutuhan yang lebih
spesifik, “ Kata Jay Keasling, Direktur JBEI.” Pada penelitian ini di tetapkan
landasan untuk mengembangkan platfrom CAD untuk merancang sistem kontrol yang
kompleks berbasis RNA yang dapat memproses informasi seluler dan program
ekspresi dari jumlah yang sangat besar, dan mungkin yang lebih penting adalah
kami telah menyediakan kerangka kerja untuk mempelajari fungsi-fungsi RNA dan
menunjukkan potensi menggunakan pemodelan biokimia dan biofisik untuk
mengembangkan strategi desain rancang bangun yang teliti”.
Penelitian ini berdaskan pada makalah yang berjudul "Model-driven
engineering of RNA devices to quantitatively-program gene expression."
Ditulis oleh Keasling dan di bantu oleh James Carothers, Jonathan Goler
dan Darmawi Juminaga.
Biologi sintetik adalah bidang ilmu ilmiah yang muncul di mana
perangkat biologis baru untuk merancang bangun seperti molekul, sirkuit
genetik atau sel, atau sistem biologi yang ada seperti mikroba. Tujuan utama
nya adalah untuk menghasilkan produk kimia yang berharga dari bahan yang
sederhana, murah dan terbarukan secara berkelanjutan. Seperti disiplin ilmu
teknik lainnya, CAD Tools untuk simulasi dan merancang fungsi global berdasrkan
prilaku komponen lokal yang sangat penting untuk membangun perangkat sistem
bilogis yang kompleks. Sampai saat penelitian ini dikerjakan Tool yang yang
masih sangat terbatas. Tools CAD untuk Biologi sintetis akan menyaingi tools
yang di temukan dalam disiplin ilmu teknik yang lebih maju.
Keasling dan kawan-kawan berfokus pada pendekatan desain driven
mereka pada urutan RNA yang dapat melipat dan mampu membentuk desain tiga
dimensi yang rumit, yang disebut ribozim dan aptazymes. Contoh dapat
mengkatalisis reaksi dan bertindak untuk mengendalikan ekspresi gen dalam bakteri,
ragi dan sel mamalia. Dengan menggunakan model mekanistik fungsi biokimia
dan simulasi biofisik kinetik dari lipatan RNA. Model dan strategi desain
kemudian diverifikasi dengan membangun 28 perangkat ekspresi genetik. Saat di
uji perangkat ini menunjukkan hasil yang baik dimana 94% korelasi antara
tingkat gen yang diprediksi dan diukur ekspresi.
Sementara penelitian ini difokuskan pad E.Coli dan Produksi
mikroba biofule, mereka percaya bahwa konsep mereka juga dapat digunakan untuk
fungsi pemograman ke dalam sistem mamalia dan sel. “ Kami baru saja memulai
proyek penelitian untuk menyelidiki bagaimana kita dapat menggunakan pendekatan
merancang RNA berbasis sistem kontrol genetik yang akan meningkatkan keamanan
dan kemanjuran terapi obat regeneratif yang menggunakan pembudidayaan sel induk
untuk mengobati penyakit diabetes dan parkinson,” kata Carothers.
Penelitian ini didukung oleh dana hibah dari DOE Office of Science
melalui JBEI dan National Science Foundation melalui Synthetic Biology Engineering
Research Center (SynBERC).
Referensi Jurnal : James M. Carothers, Jonathan A. Goler, Darmawi
Juminaga, Jay D. Keasling. “Model-Driven Engineering of RNA
Devices to Quantitatively Program Gene Expression” diterbitkan Science pada Desember 2011.
0 komentar:
Post a Comment